Ada angin segar yang berhembus di jagat Hellboy. Kali ini, sang pahlawan bertampang batu kembali dalam kisah terbaru bertajuk “Hellboy: The Crooked Man”. Kini, mari kita kupas tuntas apa yang bikin cerita ini jadi buah bibir. Baca lebih lanjut di My Nex

Hellboy mungkin bukan karakter yang asing buat kamu penggemar komik dan film fantasi. Dari tampangnya yang menyeramkan hingga sarkasmenya yang kental, dia adalah makhluk setengah iblis dengan hati seluas samudra. Sepak terjangnya menguak misteri dan melawan mahluk-mahluk supranatural telah menjadi makanan sehari-hari. Namun, dalam cerita terbarunya ini, Hellboy dihadapkan dengan tantangan berbeda, seperti memeras otaknya melawan iblis tua yang menggoda.

Dalam “Hellboy: The Crooked Man”, kita dibawa ke lembah-lembah Appalachian yang penuh sihir dan tradisi gaib lokal. Pada dasarnya cerita ini kaya akan elemen-elemen dark fantasy, memiliki aura yang berbeda dari kisah biasanya. Randy bersumpah, ketika Hellboy tiba di tempat penuh sihir ini, hawanya bak negeri dongeng yang kelam. Bersama dengan Tom Ferrell, yang punya latar belakang seram serupa, mereka berupaya mengusir iblis bengkok yang mengancam desa.

Bukan cuma tentang pertarungan fisik, kisah ini juga menggali dalam kehidupan masyarakat pedesaan. Ritual, kepercayaan, dan misteri yang membungkus kehidupan mereka menghadirkan suasana seru dan mendebarkan. Bayangin, ketika Hellboy kaget berhadapan dengan makhluk-makhluk unik di dalam hutan yang diyakini keramat. Persis kayak film Indiana Jones bertemu dengan cerita horor.

Sesekali, Hellboy menyelipkan lelucon di tengah pertarungan. Seperti ketika dia baru saja menghajar musuh, ia melontarkan sindiran, “Ah, you thought you got me, huh? Not today, buddy.” Ini semakin menambah warna humoris dalam senyawa cerita yang menegangkan.

Satu hal yang menjadikan kisah ini tambah menarik yaitu keberanian Mike Mignola dan Richard Corben mengeksplorasi mitologi setempat dan mencampurkan dengan suasana gothic. Tak lupa dengan ilustrasi yang menceritakan seribu satu kata. Visual yang dihadirkan seperti membawa pembaca langsung ke lembah Appalachian. Jika kau suka dengan cerita yang mampu memadukan hal-hal supernatural dengan budaya lokal, “The Crooked Man” adalah suguhan yang tak boleh dilewatkan.

Hellboy: The Crooked Man menawarkan lebih dari sekadar hiburan. Ia mengajak kita menyelami jalinan cerita yang mengundang tawa dan ketegangan sekaligus, serta menyusupkan sedikit nuansa merinding bulu kuduk. Jadi, siapkah kamu melanjutkan petualangan bersama Hellboy yang satu ini? Jika ya, siapkan dirimu untuk perjalanan yang luar biasa dan menantang!